Selasa, 06 Maret 2012
bengkel bizma
bagi yang berminat hubungi no:081903524098 alamat: karanggintung_ jln mawar no 32
Diposting oleh
dunia otomotif
di
18.37
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
trasmisi
Diposting oleh
dunia otomotif
di
18.32
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
tipe ban balap
Ban Untuk Kecepatan Tinggi Jalan
Raya dan ban Balap
Ban yang memang di rancang
secara khusus untuk baejalan di permukaan aspal atau jalan raya. Yang
memiliki Corak ban yang bentuk multi guna dan memiliki perbedaan dengan
corak ban biasa dan yang lebih baiknya lagi ban ini tidak akan berisik
apabila digunakan dalam kota, karena ban ini memang di buat untuk
jalanan yang beraspal.
Di jangan seperti sekarang anda
jangan mudah terkesima pada embel-embel racing tire atau ban balap,
kemudian tanpa pikir panjang anda menggunakannya untuk kebut-kebutan
di jalan raya ataupun untuk penggunaan sehari-hari. Padahal perbedaan
spesifikasinya membuat ban balap cukup berbahaya bila dipakai untuk
harian.
se tau saya “Ban balap itu ada dua macam. Pertama tipe slick, yang penggunaannya dilarang untuk digunakan di jalanan umum karena sangat berbahaya. Sedang ban balap dengan alur, ada yang street legal dan ada yang tidak boleh dipakai di jalan raya,”
se tau saya “Ban balap itu ada dua macam. Pertama tipe slick, yang penggunaannya dilarang untuk digunakan di jalanan umum karena sangat berbahaya. Sedang ban balap dengan alur, ada yang street legal dan ada yang tidak boleh dipakai di jalan raya,”
contohnya Seperti ban GT Radial Champiro
SX1 yang memang khusus dibuat untuk balap dan dipakai sebagai ban
resmi Indonesian Series Of Motorsport, yang sekarang berada di kelas
utama Grand Touring Car Championship (GTCC). Ban berperforma tinggi
dengan speed rating W atau mencapai 270 km/jam ini memang tidak
dianjurkan untuk digunakan di jalan raya.
hal ini di karenakan terdapat beberapa alasan. Salah satunya yaitu
karena masalah kompon yang digunakan. Ban racing memiliki kompon atau
lapisan luar di permukaan ban yang khusus dipakai di sirkuit. Jika
dipakai di jalan raya dalam penggunaan harian, ban akan lebih cepat
menipis dan sangat rawan terjadinya kecelakaan. Selain karena itu ban
balap pada umumnya memang tidak dirancang seperti ban harian yang memang
mampu melintas di segala macam medan. Baik itu permukaan aspal yang
kering, basah, hujan maupun kombinasi jalanan yang rusak dan
bergelombang. Ini karena ban harian sudah dirancang secara khusus baik
konstruksi, alur serta komponnya.akan tetapi bagi anda yang ingin tetap merasakan performa ban layaknya ban balap di jalan raya bisa memilih ban khusus dengan aspec ratio rendah (ban 45, 40,35 series) dengan kembangan ban yang aggressive dan speed rating tinggi.
Contohnya yaitu ban GT Radial Champiro
HPY yang memiliki memang memiiki ukuran hingga 265/35 ZR18. Bila dilihat
aspec rationya sangat kecil, ban pun menjadi tipis. Steering respon
berkendara pada kecepatan tinggi menjadi lebih baik.
Tapi, akan lebih apa bila anda bertanya( konsultasikan) dulu dengan
toko ban, agar anda tidak salah dalam memilih ban mobil.
Karena ban yang memiliki aspec ratio rendah, umumnya akan kurang nyaman
di pakai melintasi jalan bergelombang. Jadi seebelu memilih alangkah
bainya jika kita mencocokan dengan jenis velg,dan kebutuhan anda
sendiri.
Diposting oleh
dunia otomotif
di
17.52
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
sistim rem cakram
Pasang Rem Cakram Perhatikan Posisi Nepel
Article Date:
Source: Motor Plus Online
Pasang rem cakram belakang ada aturannya. Apalagi sekarang banyak variasi rem cakram komplet berikut kaliper siap saji. Tapi awas, jangan salah menentukan posisi kaliper alias kepala babi. Jika salah penempatan, jepitan kampas jadi kurang maksimal.
“Yang harus diperhatikan posisi nepel pembuangan angin. Harus terletak di posisi paling atas saat dipasang (gbr. 1),” jelas Katwadi, mekanik Kancil Motor yang sebar alamat di Jl. Raden Patah, Cileduk, Tangerang.
Posisi nepel mempengaruhi saat menyetel kepakeman rem. Posisi baut nepel yang terlalu turun (gbr. 2), bikin angin palsu di dalam kaliper naik di atas permukaan minyak rem. Sehingga angin palsu dalam kaliper tidak dapat terbuang sempurna.
Masih adanya angin palsu bikin kaliper tidak bisa menjepit sempurna. “Rem tidak bisa pakem, jadi sering blong,” jelas Katwadi berbodi bodi tinggi kurus.
Setel Di Bawah
Trus bagaimana bila tidak dapat menemukan posisi nepel yang pas? “Setelah kelar pemasangan cakram belakang beserta perangkatnya, bisa mengatur kepakeman kaliper di bawah. Ketika roda belakang masih terlepas,” kata Katwadi lagi.
“Posisikan kaliper rem menjepit cakram dengan nepel di badan kaliper pada posisi tertinggi (gbr. 3),” jelas Katwadi. Setelah beres, baru pasang roda dan kaliper rem. Coba, ciiet....!! pasti nggak bakalan rem blong.
Curi Dari Baut Slang Rem
Bila sudah terlanjur salah pasang dan belum sempat bikin betul. Apalagi sedang jalan keluar kota bareng dan tiba-tiba cakram belakang blong. Bisa diantisipasi lewat cara membuang angin palsu dari baut pengikat slang rem.
“Caranya sama seperti membuang angin palsu dari baut nepel kaliper (gbr. 4). Cara seperti ini bisa juga dilakukan bila baut nepel putus,” tutup Katwadi
Article Date:
Source: Motor Plus Online
Pasang rem cakram belakang ada aturannya. Apalagi sekarang banyak variasi rem cakram komplet berikut kaliper siap saji. Tapi awas, jangan salah menentukan posisi kaliper alias kepala babi. Jika salah penempatan, jepitan kampas jadi kurang maksimal.
“Yang harus diperhatikan posisi nepel pembuangan angin. Harus terletak di posisi paling atas saat dipasang (gbr. 1),” jelas Katwadi, mekanik Kancil Motor yang sebar alamat di Jl. Raden Patah, Cileduk, Tangerang.
Posisi nepel mempengaruhi saat menyetel kepakeman rem. Posisi baut nepel yang terlalu turun (gbr. 2), bikin angin palsu di dalam kaliper naik di atas permukaan minyak rem. Sehingga angin palsu dalam kaliper tidak dapat terbuang sempurna.
Masih adanya angin palsu bikin kaliper tidak bisa menjepit sempurna. “Rem tidak bisa pakem, jadi sering blong,” jelas Katwadi berbodi bodi tinggi kurus.
Setel Di Bawah
Trus bagaimana bila tidak dapat menemukan posisi nepel yang pas? “Setelah kelar pemasangan cakram belakang beserta perangkatnya, bisa mengatur kepakeman kaliper di bawah. Ketika roda belakang masih terlepas,” kata Katwadi lagi.
“Posisikan kaliper rem menjepit cakram dengan nepel di badan kaliper pada posisi tertinggi (gbr. 3),” jelas Katwadi. Setelah beres, baru pasang roda dan kaliper rem. Coba, ciiet....!! pasti nggak bakalan rem blong.
Curi Dari Baut Slang Rem
Bila sudah terlanjur salah pasang dan belum sempat bikin betul. Apalagi sedang jalan keluar kota bareng dan tiba-tiba cakram belakang blong. Bisa diantisipasi lewat cara membuang angin palsu dari baut pengikat slang rem.
“Caranya sama seperti membuang angin palsu dari baut nepel kaliper (gbr. 4). Cara seperti ini bisa juga dilakukan bila baut nepel putus,” tutup Katwadi
Diposting oleh
dunia otomotif
di
17.50
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook